A.
Dasar Hukum Penyuluhan
- Sosialisasi Keselamatan Jalan – PT TRIDAYA CIPTA UTAMA-PERHUBUNGAN DARAT 2008
- Ruslan, Rosadi, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta: 1997
- Prof. Stewart H. Rewoldt, 1991 . Perencanaan dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Rineka Cipta
B.
Definisi Penyuluhan
1. Proses aktif yang memerlukan interaksi
antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku
yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan
seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau
tidak langsung.
2. A.W. van den Ban dkk. (1999) dituliskan
bahwa penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi
informasi secara sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat
sehingga bisa membuat keputusan yang benar.
3. Definisi Penyuluhan Berdasarkan
Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian , Perikanan
dan Kehutanan ( SP3K). Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama
serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam
mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya
lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian
fungsi lingkungan hidup.
4.
Definisi Penyuluhan menurut Ibrahim, et.al,
2003:1-2
Penyuluhan berasal dari
kata “suluh” yang berarti “obor” atau “pelita” atau “yang memberi terang”.
Dengan penyuluhan diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Pengetahuan dikatakan meningkat bila terjadi perubahan dari tidak tahu
menjadi tahu dan yang sudah tahu menjadi lebih tahu. Keterampilan dikatakan
meningkat bila terjadi perubahan dari yang tidak mampu menjadi mampu melakukan
suatu pekerjaan yang bermanfaat. Sikap dikatakan meningkat, bila terjadi
perubahandari yang tidak mau menjadi mau memanfaatkan kesempatan-kesempatan
yang diciptakan.
C.
Tahapan Penyuluhan
1. Tahap penumbuhan perhatian:
mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya.
2. Tahap penumbuhan minat:
ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
3.
Tahap menilai:
mampu membuat perbandingan.
4.
Tahap mencoba:
mencoba gagasan baru atau praktek baru.
5.
Tahap menerapkan:
meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
D.
Penyusunan Program Penyuluhan
Penyusunan ini mempunyai
beberapa langkah diantaranya perumusan keadaan, penetapan tujuan, penetapan
masalah dan penetapan rencana kegiatan. Berikut termasuk elemen penting dalam
penyusunan program penyuluhan:
1.
Materi Penyuluhan
Karakteristik materi
penyuluhan diantaranya:
a.
Pesan yang akan disampaikan penyuluh
kepada sasaran penyuluhan
b.
Berupa pesan kognitif, afektif,
psikomotorik maupun kreatif
c.
Bersifat menganjurkan, melarang,
memberitahu, maupun menghibur
2.
Syarat Penyuluhan
Syarat yang harus ada
yaitu:
a.
Relevan dengan kebutuhan sasaran
penyuluhan.
b.
Berasal dari sumber yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan
c.
Dapat diakses dengan baik
3.
Prinsip 7C
a.
Credibility:
pesan dapat diyakini kebenarannya
b.
Contex:
berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
c.
Content:
isinya memiliki arti bagi penerima pesan
d.
Clarity:
jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
e.
Continuity and consistency:
berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
f.
Channels:
saluran media komunikasi yang sesuai penerima
g.
Capability of audience:
sesuai dengan kemampuan penerima pesan
E.
Metode Penyuluhan
1.
Berdasarkan teknik komunikasi yang
digunakan:
a.
Metode penyuluhan langsung
Tatap muka antara
penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
b.
Metode penyuluhan tidak langsung
Dilakukan melalui
perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran
brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
2.
Berdasarkan jumlah sasaran
a.
Pendekatan perorangan
Langsung antara penyuluh
dengan orang per orang.
b.
Pendekatan kelompok
Antara penyuluh dengan
sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll).
c.
Pendekatan massal
Dilakukan antara lain
dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye,
dll
3.
Berdasarakan indera penerima sasaran
a.
Indera penglihatan
Melalui pemasangan
poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.
Indera pendengaran
Melalui indera
pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.
Kombinasi indera penerima
Melalui demonstrasi
cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
4.
Ceramah
a.
Penyampaian materi tanpa banyak
partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi
b.
(+) Kelas mudah
dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam jumlah besar
c.
(-) Bersifat verbal;
peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan penceramah
5.
Demonstrasi
a.
Memperlihatkan secara nyata tentang cara
dan/atau hasil terkait sesuatu hal
b.
(+) Pemahaman peserta
mengenai materi lebih dalam
c.
(-) Memakan waktu lama;
sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
6.
Kursus/pelatihan
a.
Proses belajar mengajar yang
diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu
b.
(+) Efektif untuk
mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni
dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya
c.
(-) Relatif mahal
serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan
alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif
sedikit peserta
7.
Pameran
a.
Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan
model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya
secara sistematis pada suatu tempat tertentu
b.
(+) Jangkauan sasaran
lebih luas; mempunyai efek publisitas
c.
(-) Memerlukan banyak
persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga
yang benar-benar menguasai masalah
8.
Pemberian penghargaan
a.
Kegiatan sebagai tanda ucapan terima
kasih/penghargaan kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya
dalam kurun waktu tertentu.
b.
(+) Merangsang
peserta untuk meningkatkan prestasi; mengefektifkan kegiatan; memberikan
pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain
c.
(-) Membutuhkan biaya
tambahan pelaksanaan; hanya melibatkan beberapa orang peserta
9.
Pemutaran Film
a.
Metode penyuluhan dengan menggunakan alat
film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu
kegiatan.
b.
(+) Lebih menarik;
sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas
c.
(-) Tidak terdapat
komunikasi dua arah; biaya tinggi
10.
Penempelan poster
a.
Metode penyuluhan yang menggunakan gambar
dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang
berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat
yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang
berkumpul
b.
(+) Jangkauan sasaran
lebih luas
c.
(-) Pesan kurang
lengkap; bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari
bahan tahan lama biayanya mahal
11.
Brosur, leaflet & Majalah
a.
Menggunakan brosur, folder, leaflet dan
majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.
b.
(+) Materi lebih
lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi tertentu; dapat melengkapi
metode penyuluhan yang lain; dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk
berpartisipasi (khusus untuk majalah).
c.
(-) Bahasa harus
menyesuaikan dengan bahasa komunikasi kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak
dapat terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan
metode lainnya
F.
Media Penyuluhan
1.
Tercetak
2.
Audio
3.
Audiovisual
4.
Objek/benda nyata
5.
Media penyuluhan luar ruangan
G.
Syarat penyuluhan agar efektif dan efisien
1.
Perubahan
2.
Pengetahuan
3.
Sikap
4.
Keterampilan