KESELAMATAN LALU LINTAS KOTA TEGAL
Masalah yang dihadapi oleh para
pakar manajemen lalu-lintas di kota-kota besaryaitu pertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor yang demikian pesatnya, sedangkan pertambahan panjang jalan
sangat lamban. Hal ini menyebabkan peningkatan tundaan (delay) aliran
lalu-lintas, peningkatan jumlah kemacetan di berbagai jalan raya serta
peningkatan jumlah kecelakaan lalu-lintas di jalan raya. Sebagai gambaran,
kemacetan di beberapa ruas Kota Tegal khususnya di jalan-jalan urat nadinya,
demikian pula jumlah kematian akibat kecelakaan lalu-lintas – data lima tahun
terakhir – sudah melebihi angka 10.000 orang setiap tahunnya. Sungguh sangat
fantastis.
Tidak disiplinnya pengemudi dalam
berlalu-lintas, menambah dominannya peran manusia sebagai penyebab utama
kecelakaan. Sebagai contoh ketidakdisiplinnya pengemudi di daerah perlintasan
Kereta Api Pertamina. Pengemudi banyak yang tidak sabar menunggu langsiran
bahan bakar kereta dari Pertamina akibatnnya terjadi kemacetan yang sangat
panjang. Penyebab kecelakaan jalan di Indonesia khususnya
Kota Tegal adalah faktor manusia, khususnya para pengemudi. Hal ini akibat
pelanggaran terhadap rambu-rambu dan marka jalan, seperti : pelanggaran sinyal
lalu-lintas di simpang, pelanggaran rambu dan marka dilarang menyiap,
pelanggaran terhadap batas kecepatan maksimum, pelanggaran dilarang parkir
atau berhenti di simpang.
Kekurangfahaman
dari sebagian pengemudi kendaraan akan makna dan arti rambu-rambu dan marka,
sifat acuh atau tidak menghormati pemakai jalan yang lain serta ketidaksabaran
pengemudi (main serobot lampu merah, tidak memberi kesempatan para penyeberang
jalan di zebra cross dll) akan menambah angka kecelakaan. Hal
inilah yang menyebabkan angka kecelakaan, ketertiban dan kesemrawutan lalu-lintas
semakin bertambah banyak. Demikian pula kurang tertibnya parkir di tepi
jalan dan yang menjadi titik parkir yang kurang disipliin berada di sekitar
area stasiun Kota Tegal, akan mengganggu kelancaran arus lalu-lintas. Alhasil,
masalah-masalah seperti tersebut diatas adalah akibat kurangnya informasi dan
pendidikan di bidang lalu-lintas kepada semua pengguna jalan, khususnya para
pengemudi.
1.
Informasi dan Pendidikan di Bidang Lalulintas
Informasi di bidang lalulintas / transportasi meliputi
3 pilar utama, yaitu :
a.
Pendidikan
sadar dan tertib berlalu-lintas dapat dilaksanakan dengan cara;
1)
Pendidikan mengemudi melalui kursus-kursus.
2) Sosialisasi
undang-undang jalan serta peraturan lalulintas melalui perbaikan kurikulum
sekolah, penyebaran brosur tentang cara mengemudi yang baik dan benar.
b.
Informasi tentang jadwal dan jalur angkutan umum serta
rute yang dilalui (Manajemen Informasi)
c.
Informasi kecepatan yang dianjurkan melalui
rambu-rambu elektronik di jalan.
2.
Maksud dan Tujuan Pendidikan dan Keselamatan Lalu-lintas
Maksud serta tujuan dari pendidikan di bidang
lalulintas adalah
a.
Mengubah perilaku pengemudi menuju pengemudi yang
santun.
b.
Meningkatkan kedisiplinan pengemudi terhadap peraturan
lalulintas.
c.
Meningkatkan keselamatan di bidang transportasi.
d.
Meningkatkan kesadaran dan kedisiplinan pengemudi
berlalu-lintas serta peduli terhadap pengguna jalan lain.
3.
Sasaran Pendidikan dan Keselamatan Lalu-lintas
Sasaran pendidikan di bidang lalulintas ini adalah :
a.
Di bidang lingkungan : mengurangi dampak negatif
akibat kecelakaan lalu-lintas, emisi gas buangan knalpot, gangguan lalu-lintas,
angka kecelakaan.
b.
Meningkatkan rasa aman dalam menempuh perjalana
c.
Mengurangi tingkat kecelakaan lalu-lintas.
d.
Perbaikan mobilitas guna mencapai kelancaran
perjalanan.
e.
Dalam bidang ekonomi : mengurangi dana yang dipakai
untuk perawatan korban kecelakaan.
4.
Jenis-jenis Pendidikan.
Jenis-jenis pendidikan di bidang lalulintas yang
penting untuk dilaksanakan dalam rangka untuk mengatasi masalah lalulintas
adalah
a.
Jenis pendidikan mengemudi : pengemudi dididik belajar
mengemudi melalui teori dan praktik baik di lapangan tertentu atau di jalan
raya didampingi instruktur, lewat kursus-kursus mengemudi.
b.
Memberikan peringatan tentang dampak negatif
transportasi terhadap lingkungan – kesehatan – keselamatan
angkutan, dan masyarakat lewat pendidikan formal, informal dan non formal
serta mass media, pembagian brosur-brosur, dsb.
c.
Pendidikan psychologi : meningkatkan
disiplin,berperilaku benar,menghormati pemakai jalan lain, lewat pendidikan
formal, informal dan nonformal.
d.
Mensosialisasikan peraturan-peraturan lalulintas,
disertai dengan sangsi-sangsi pelanggarannya, kepada semua lapisan masyarakat,
baik para pengemudi maupun para pejalan kaki, dengan maksud agar tertanam rasa
disiplin berlalulintas serta menghormati pemakai jalan yang lain..
Keberhasilan dalam pendidikan sangat
berpengaruh terhadap pemahaman peraturan lalu-lintas dan peningkatan disiplin
berlalu-lintas serta akan mengakibatkan berkurangnya kecelakaan lalu-lintas,
tundaan maupun kemacetan lalu-lintas.
SALAM PERHUBUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar