Jumat, 10 Februari 2017

KECELAKAAN BERUNTUN DI TOL ANCOL BIKIN MACET PARAH

JAKARTA (Beritatrans.com) – Tabrakan beruntun melibatkan 30 kendaraan terjadi di ruas tol Ancol, Jakarta Utara, Jumat  (10/2/2017). Kemacetan parah tak bisa dihindari di sekitar lokasi kejadian.
Kasus tragis  ini terjadi saat jam pulang kantor. Ruas tol lingkar utara Jakarta itu selalu padat terutama kendaraan yang akan menuju Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten atau sebaliknya.
Gambar eksklusif yang diperoleh Beritatrans.com,  arus lalu lintas di tempat kejadian perkara (TKP) macet bahkan tak bergerak karena  pemilik kendaraan yang terlibat kecelakaan  masih mengurus kendaraan masing-masing
Sementara,  arus kendaraan sebalik ikut melambat karena banyak pengguna kendaraan yang melambatkan laju kendaraannya untuk melihat kejadian kecelakaan yang melibatkan puluhan  kendaraan itu.
Belum ada  pasti, ada korban jiwa  atau tidak dalam kasus kecelakaan yang melibatkan sampai 30 kendaraan itu di Kota Jakarta tersebut.
Yang pasti, arus lalu lintas makin padat karena posisi kendaraan yang terlibat kecelakaan tidak beraturan dan membuat laju kendaraan makin lambat.(helmi)
sumber: http://beritatrans.com/2017/02/10/kecelakaab-beruntun-libatkab-30-kendaraan-tol-ancol-macet-parah/

INSTRUMEN PENYUSUNAN RENCANA KAMPANYE KESELAMATAN JALAN

Berikut adalah instrumen dalam penyusunan rencana keselamatan jalan: 
A. Identifikasi Sasaran Kampanye
Tahap identifikasi sasaran kampanye adalah tahap awal dari rencana yang desain kampanye keselamatan transportasi jalan, misalnya :
1.      Usia dewasa dengan berbagai profesi
2.      Usia remaja dengan berbagai tingkat pendidikan
3.      Anak – anak usia dini

B.     Menyusun Profil Kelompok Sasaran Kampanye
Tahap ini dilakukan untuk menjelaskan siapa yang akan dituju, profil yang disusun adalah tindak lanjut dari penentuan sasaran pada tahapan identifikasi sasaran. Profil kelompok sasaran kampanye Beberapa hal yang diperhatikan dalam pembuatan profil kelompok sasaran kampanye antara lain sebagai berikut  :
1.      Usia
2.      Pendidikan
3.      Pekerjaan

C.    Menentukan Tujuan Kampanye Keselamatan Jalan
Menentukan tujuan kampanye adalah menentukan apa yang ingin dicapai dari kampanye yang dilakukan. Tujuan kampanye merupakan komponen penting dalam merencanakan desain kampanye. Hal ini disebabkan oleh tujuan kampanye keselamatan merupakan tolak ukur dari keberhasilan dilaksanakannya kampanye keselamatan jalan.

D.    Menentukan Materi Kampanye Keselamatan Jalan
Materi kampanye ialah pesan yang akan disampaikan kepada sasaran kampanye. Pesan berupa yang disampaikan diharapkan dapat  mempengaruhi dan mengajak sasaran kampanye. Pesan tersebut dapat berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif.
Selain itu, materi kampanye keselamatan juga harus bersifat menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur sasaran kampanye. Hal ini disebabkan karena tujuan dari kampanye keselamatan ialah merubah mindset komunikan agar menjadi lebuh baik. Dan hal yang pentinag ialah materi kampanye yang akan diberikan harus sesuai dengan profil sasaran kampanye, sehingga sasaran kampanye dapat  menerima infomasi dengan mudan dan dapat mengimplementasikannya.

 E.     Menentukan Bentuk dan jenis kampanye Keselamatna Jalan
Ada berbagai bentuk dan jenis kampanye yang dapat dilakukan, diantaranya :
1.      Berdasarkan Teknik Komunikasi
a.       Metode kampanye langsung
b.      Metode kampanye tidak langsung
2.      Berdasarkan Jumlah Sasaran
a.       Pendekatan Massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll).
b.      Pendekatan kelompok
Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll).
c.       Pendekatan massal
Langsung antara penyuluh dengan orang per orang.
3.       Berdasarkan indera penerima
a.       Indera penglihatan
Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
b.      Indera pendengaran
Melalui indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
c.       Kombinasi indera penerima
Melalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.

F.     Menentukan media kampanye Keselamatan Jalan
Media kampanye dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu Media cetak, media audio, audiovisual, dan bentuk obyek fisik. Dalam menentukan media yang digunakan harus menyesuaikan profil sasaran

G.    Menentukan Anggaran Kampanye
Menentukan anggaran bertujuan agar setiap dana yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, sehingga biaya yang keluar juga efektif dan efeisien.

H.    Evaluasi

Pada tahap akhir ialah evaluasi, dimana setiap tahap yang telah dilakukan dievaluasi atau diperiksa kembali untuk mencari kesalahan atau kekurangan yang ada sehingga dapat diperbaiki sebelum dilaksanakaannya kegiatan kampanye keselamatan jalan lagi.

TAHAP PENYUSUNAN RENCANA KAMPANYE KESELAMATAN JALAN


1.      Identifikasi : Penelitian untuk menentukan sasaran kampanye
Dibutuhkan survei pendahuluan guna mengetahui apa apa saja yang akan di sampaikan pada saat kampanye. Dalam survei pendahuluan tersebut, kita harus cermat agar pada saat proses kampanye kedepannya tidak menjadi bias. Karena hasil dari survei pendahuluan tersebut yang akan digunakan sebagai tema.
2.      Menyusun profil kelompok sasaran kampanye
Penyusunan profil massa bisa berasal dari adanya survei pendahuluan, tahapan ini dilakukan untuk menjelaskan siapa yang akan dituju untuk diberikan kampanye keselamatan. Dimana pada tahap ini harus mempertimbangkan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi tingkat emosional dan tingkat pemahaman manusia serta dalam pelaksanaannya, diantaranya :
a. Usia
Manusia dibedakan menjadi beberapa golongan sesuai usia, bayi, balita, anak – anak, remaja, dewasa, dan tua. Dari berbagai golongan tersebut akan mempengaruhi tingkat kemosional manusia dalam menerima sesuatu hal yang baru.
b. Pendidikan
Pendidikan di Indonesia dibedakan menjadi 5 Tingkatan, diantaranya TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Dimana dari ke-5 tingkatan pendidikan tersebut sangat mempengaruhi bagaimana seseorang menangkap hal baru dan mempraktekannya.
c. Pekerjaan
Pekerjaan juga mempengaruhi tingkat emosional manusia dalam menerima hal baru, perkerjaan seseorang yang biasa menggunakan tenaga otot dengan tenaga pikiran pun akan berbeda dalam menanggapi sesuatu hal.
Pada tahan penyusunan profil kelompok sasaran kampanye adalah penjelasan yang lebih mendalam mengenai sasaran kampanye agar materi kampanye sesuai sehingga seseorang yang menerima kampanye (komunikan) dapat menerima dengan baik dan dapat mengimplementasikannya.



3.      Menentukan tujuan kampanye
Hasil dari survei pendahuluan juga menjadi acuan dalam tujuan kampanye. Misalkan hasil dari survei pendahuluan pada anak SMA pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah tidak menggunakan helm pada saat berkendara, untuk itu tujuan dari kampanye tersebut adalah agar anak SMA pada saat berkendara menggunakan helm.
4.      Menentukan materi kampanye
Penentuan materi tentunya sesuai dengan tema kampanye keselamatan selain itu bobot materi juga harus disesuaikan dengan sasaran karena tiap-tiap sasaran mempunyai daya tangkap dan pemahaman yang berbeda, sebagai contoh materi yang akan disampaikan untuk anak SMA pasti berbeda dengan anak SMP.
5.      Menentukan bentuk dan jenis kampanye
Penentuan bentuk dan jenis kampanye juga berkaitan dengan materi yang ingin disajikan serta kelompok sasaran yang akan dituju.
6.      Menentukan Media Kampanye Keselamatan Jalan
Penentuan media kampanye sangat penting karena berkaitan dengan tingkat antusiasme komunikan. Dengan media yang sesuai dengan kelompok sasaran pemahaman materi dapat diterima dengan baik. Media kampanye dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu Media cetak, media audio, audiovisual, dan bentuk obyek fisik
7.      Menentukan Anggaran Kampanye
Hal ini menjadi sangat vital, karena setiap kegiatan yang ada pasti membutuhkan biaya. Apabila anggaran yang ada memang terbatas, maka diperlukan kreatifitas dan inovasi untuk menyesiati kegiatan kampanye agar tetap terlaksana secara menarik.
8.      Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan koreksi untuk kegiatan yang telah dilakukan, kaitannya dengan kendala dan kekurangan dalam pelaksanaan kampanye sehingga kedepannya dalam pelaksaan kampanye yang lain hal-hal tersebut sudah dapat diantisipasi.

Manfaat Penggunaan Helm

Definisi helm itu sendiri adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau plastik.
Helm biasanya digunakan sebagai perlindungan kepala untuk berbagai aktivitas pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti olah raga, pertambangan, atau berkendara. Helm dapat memberi perlindungan tambahan pada sebagian dari kepala (bergantung pada strukturnya) dari benda jatuh atau berkecepatan tinggi.

Nah di Negara – negara maju helm sengat diperlukan saat berkendara, anehnya di Indonesia malah sebaliknya. Orang – orang yang berkendara sepeda motor malah jarang menggunakan Helm. Padahal banyak keguanaan yang ada pada Helm yaitu :

1. Melindungi Kepala dari Benturan Saat Kecelakaan. Di indonesia kebanyakan orang saat berkendara melaju sangat kencang. Nah Helm berguna untuk mencegah kepala dari benturan saat terjadi kecelakaan. Kemungkinan besar kepala kita akan membentur sesuatu saat mendarat entah itu aspal, batu, pagar pembatas, pohon, rumput dan lain sebagainya. Tidak bisa kita bayangkan jika kita jatuh dengan posisi kepala lebih dulu pada benda keras karena bisa menyebabkan kematian. Jika hal tersebut tidak ingin terjadi pada diri kita, maka bekali diri kita dengan helm yang dapat meminimalisir efek benturan yang terjadi.

2. Melindungi Mata dari Angin, Debu dan Kotoran serta Benda Keras Lainnya. Karena diIndonesia kebanyakan menggunakan kendaraan pribadi, Jadi banyaknya asap yang keluar dari knalpot kendaraan. Ada banyak ketidaknyamanan yang bisa berujung pada kecelakaan jika berkendara sepeda motor tanpa helm yang ada kaca pelindungnya, yaitu seperti :

 - Mata kelilipan debu dan kotoran sehingga sulit melihat dengan jelas
 - Kepala bisa cedera jika terkena timpukan atau jatuhan benda keras
 - Angin yang kencang bisa menyebabkan penyakit bell's palsy yang berbahaya
 - Dapat merusak paru-paru jika terus-menerus menghirup udara yang bergerak cepat
 - Wajah, leher dan rambut akan kotor dan terlihat berantakan sesampainya di tempat tujuan
Dan masih banyak lagi (Capek Kalo Semuanya ditulis :D)

3. Melindungi Kepala dari Panasnya Terik Matahari. Teman – teman pasti tidak tahu kan kalo saat kita berkendara tidak menggunakan helm tu dapat menyebabkan kulit kita terbakar sedikit demi sedikit yang mengakibatkan kulit kita hitam tampa kita sadari. Tentunya teman – teman gak maukan terlihat lebih gelap /  hitam. kalo gak mau maka gunakanlah helm tapi harus ada label SNI nya karena sudah sesuai dengan negara kita

4. Menjaga Pandangan Mata Tetap Nyaman Pernahkah Teman - Teman mengalami iritasi mata? dalam berkendara kita diterpa angin dari depan, saat angin menyerang tubuh kita termasuk mata, mata akan merespon angin yang datang dengan mengecilkan kelopak mata agar mata tidak terbentur dengan angin, debu dan hewan-hewan kecil yang ada di jalan. Saya pernah mengalami iritasi mata saat berkendara karna debu, angin dan hewan kecil masuk kepermukaan mata dan rasanya sangat tidak nyaman, berkendar jadi terganggu dan berbahaya jika sampai kita tidak bisa melihat kendaraan yang ada di depan kita.

5. Mencegah Tilang Polisi Lalu Lintas. Sudah menjadi peraturan yang wajib diketahui bersama bahwa setiap pengendara sepeda motor wajib menggunakan helm standar nasional SNI agar tidak ditilang polisi di jalan raya. Dengan memakai helm yang sesuai dengan anjuran pemerintah baik untuk pengemudi sepeda motor maupun penumpang yang dibonceng, maka polisi tidak akan menilang kita untuk masalah helm. Selain helm pun kita juga wajib mentaati peraturan berlalulintas yang baik agar aman dari tilangan polisi yang hanya akan menyusahkan diri kita saja. Nah teman – teman pasti gak maukan kena tilang. Ribet kalo kena tilang.

Senin, 06 Februari 2017

Review Umum Penyuluhan Penggunaan Helm SNI di SMK


Pada hari Jumat, tanggal 11 November 2016, tim penyuluhan dari Taruna MKTJ mendatangi kampus SMK Muhammadiyah Kramat yang berada di Jalan Garuda, Desa Kemantran, Kabupaten Tegal pada saat kegiatan ekstrakulikuler Hizbul Wathan akan dilaksanakan. Maksud kedatangan tersebut adalah untuk memberikan penyuluhan kepada para siswa yang hadir pada kegiatan tersebut tentang peraturan penggunaan helm SNI bagi para pengguna sepeda motor. Kegiatan penyuluhan tersebut merupakan kedatangan yang kedua kalinya setelah sebelumnya pada kedatangan yang pertama melakukan survei pendahuluan dalam rangka mengetahui kondisi di sekitar dan di dalam lingkungan sekolah, khususnya perilaku para siswa SMK Muhammadiyah dalam menggunakan sepeda motor. Hasil dari survei tersebut menunjukkan bahwa para siswa masih kurang kesadaran dalam menggunakan helm SNI pada saat menghendaki sepeda motor.
Sebelum melaksanakan kegiatan, tim penyuluh telah mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan dibutuhkan dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Peralatan yang digunakan antara lain: laptop dan LCD proyektor. Sedangkan perlengkapan yang dibawa adalah hadiah-hadiah berupa alat-alat tulis yang akan diberikan kepada para siswa sebagai media untuk menarik perhatian para siswa dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

Tabel di bawah ini merupakan skenario yang telah direncanakan sebelumnya.
Waktu
Kegiatan
Keterangan
14:00 - 14:15
Apel pembukaan Hisbul Wathan
Apel pembukaan HW yang wajib dilakukan untuk mengawali kegiatan .
14:15 – 14:30
Pre-test dan perkenalan di dalam kelas
Sebagai pembuka, penyuluh  memperkenalkan diri kepada para siswa SMK Muhammadiyah Kramat sambil membagikan kuesioner pre-test
14:30 – 15:00
Pemberian materi
Memberikan materi tentang penggunaan helm SNI menggunakan slide powerpoint
15:00 – 15:15
Tanya Jawab
Memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk bertanya perihal materi yang diberikan
15:15 – 15:30
Istirahat

15:30 – 15:45
Selingan games
Memberikan games tebak gambar berupa rambu lalu lintas yang biasa ditemui di jalan sebagai materi tambahan bagi para siswa
15:45 – 15:50
Post-test dan penutupan materi
Melakukan pembagian kuesioner Post-testkemudian kegiatan penyampaian materi ditutup dengan membaca doa
15:50 – 16:00
Apel Penutup
Apel Penutup untuk mengakhiri kegiatan HW

Berdasarkan skenario yang telah direncanakan, penyuluhan (pemberian materi di dalam kelas) dilaksanakan mulai pukul 14.15 WIB, namun pengurus kegiatan Hizbul Wathan memiliki kebijakan lain sehingga pemberian materi baru dapat dilaksanakan pada pukul 15.05. Dengan adanya perubahan tersebut, tim penyuluh segera melakukan penyesuaian skenario kegiatan, sehingga jadilah skenarionya menjadi seperti tabel di bawah ini.
Waktu
Kegiatan
14:00 - 14:40
Apel pembukaan Hizbul Wathan dan kegiatan lapangan
14:40 – 15:05
Sholat Ashar
15:05 – 15:20
Persiapan, perkenalan dan pre-test
15:20 – 15:50
Pemberian materi
15:50 – 16:00
Tanya Jawab
16:00 – 16:20
Selingan games
16:20 – 16:30
Post-test dan penutupan materi
16:30 – 16:45
Apel Penutup

Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan:

Apel Pembukaan

Untuk mengawali kegiatan, dilakukan apel pembukaan yang diikuti oleh seluruh kelas X sebagai siswa yang wajib mengikuti kegiatan Hizbul Wathan serta 2 orang Pembina dan 10 siswa kelas XI sebagai Dewan Ambalan yang membantu di dalam membimbing dan mengawasi peserta HW. Dalam apel tersebut, seorang pembina menjadi pengambil apel, dalam pengarahannya pembina memberi penjelasan mengenai kegiatan taruna yang akan dilaksanakan kepada peserta HW.
Berdasarkan rencana, apel pembukaan hanya dilakukan selama 15 menit, namun dari pembina menghendaki para siswa untuk melakukan kegiatan di lapangan terlebih dahulu sampai dengan pukul 14.40, kemudian dilanjutkan dengan sholat Ashar sampai dengan pukul 15.05. Setelah selesai sholat Ashar, pembina membagi para siswa yang hadir menjadi 3 kelompok, kemudian setiap kelompok diarahkan untuk memasuki kelas yang telah disiapkan untuk menerima materi penyuluhan. Tiga kelompok tersebut terdiri dari dua kelompok siswa dan satu kelompok siswi berdasarkan arahan dari pembina HW. Setiap kelompok di dalam kelas, diberi materi oleh 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang taruna.

Persiapan, Perkenalan dan Pre-Test

Awal memasuki kelas dibutuhkan waktu untuk mempersiapkan peralatan dan media penyuluhan. Persiapan dilakukan oleh dua orang, sedangkan lainnya melakukan perkenalan dan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang ada di dalam kelas. Selain taruna, seluruh peserta di dalam ruangan juga dipersilakan untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing.

Di sela-sela waktu perkenalan, dibagikan kuesioner pre-test dibagikan kepada beberapa siswa yang dijadikan sebagai responden secara acak. Saat membagikan kuesioner taruna juga menjelaskan bagaimana pengisian kuesioner tersebut. Siswa sangat antusias dan serius di dalam mengisi kuesioner yang diberikan. Skenario berjalan lancar selama pre-test dan perkenalan dari para taruna.


Pemberian Materi

Sesuai dengan tujuan dari kegiatan penyuluhan yang telah ditentukan, yaitu meningkatkan kesadaran para siswa tentang penggunaan helm SNI bagi pengendara sepeda motor. Pemberian materi menggunakan media slide powerpoint kemudian di pertengahan diberikan beberapa video.
 
Ruang 1

Ruang 2

Ruang 3

Beberapa materi yang disampaikan adalah dasar hukum penggunaan helm SNI, urgensi penggunaan helm, desain standar helm, dan yang terakhir adalah materi mengenai risiko bahaya tidak menggunakan helm. Berikut ini adalah gambar slide presentasi yang digunakan dalam pemberian materi penggunaan helm SNI.






Dalam pemberian materi mengenai risiko tidak menggunakan helm, dua video ditayangkan kepada para siswa. Video pertama adalah tentang korban kecelakaan yang tidak mengiakan helm, sedangkan video kedua adalah tentang korban kecelakaan yang menggunakan helm non-SNI.


Tanya Jawab

Sesi tanya jawab ditujukan untuk memberikan waktu kepada para siswa untuk menanyakan hal-hal terkait dengan penggunaan helm. Dalam kegiatan ini, terlihat ekspresi keingintahuan para siswa, namun enggan untuk mengungkapkan di depan teman-teman mereka. Dari tiga kelas yang ada, hanya satu orang siswa yang mengajukan pertanyaan. Siswa tersebut bertanya tentang alat keselamatan apa saja yang ada pada kendaraan selain helm. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, moderator memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada para siswa yang hadir untuk menjawab pertanyaan dari teman mereka sendiri. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana yang interaktif, namun tidak ada respon dari siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Partisipasi yang minim dari para siswa dalam mengajukan pertanyaan merupakan hal yang harus diketahui penyebabnya, apakah karena mereka sudah paham dengan materi yang diberikan, atau justru mereka tidak paham sama sekali. Hal tersebut akan dapat dijawab setelah melakukan evaluasi.

Selingan Games

Games atau permainan merupakan salah satu cara agar siswa tidak merasa jenuh saat mengikuti kegiatan penyuluhan sekaligus sebagai sarana untuk mencairkan suasana (ice breaking). Games  yang taruna berikan merupakan games yang dapat menghibur sekaligus melihat pemahaman para siswa mengenai materi yang telah disampaikan.

Games yang pertama adalah games pakai helm. Permainan ini merupakan salah satu sarana untuk memberikan penghargaan kepada para siswa yang telah menggunakan helm SNI pada saat berangkat ke sekolah. Pertama, para siswa yang menggunakan helm diminta untuk tunjuk tangan untuk kemudian dipilih untuk mengikuti games. Pada kegiatan tersebut ditemukan hal yang sangat menarik, dari tiap kelas hanya 4 sampai 5 orang saja yang menggunakan helm SNI. Dengan adanya temuan tersebut, akhirnya para siswa yang menggunakan helm diminta untuk mengambil helm masing-masing ke dalam kelas. Selanjutnya, para siswa tersebut diminta untuk melakukan demonstrasi penggunaan helm SNI yang baik dan benar. Setelah demonstrasi penggunaan helm selesai, para siswa tersebut diberikan hadiah sebagai bentuk penghargaan atas tindak disiplin yang mereka lakukan. Di sela-sela pemberian hadiah juga diberikan arahan kepada para siswa yang belum menggunakan helm untuk mengikuti tindakan yang dilakukan oleh teman-teman mereka yang telah menggunakan helm.
Games kedua yang diberikan kepada para siswa adalah Games tebak gambar rambu. Permainan ini selain sebagai sarana ice breaking juga sebagai sarana pemberian materi tambahan kepada para siswa tentang rambu-rambu lalu lintas. Pada permainan ini, ditunjukkan kepada  para siswa dua gambar rambu yang memiliki karakteristik yang sama, kemudian diminta salah satu dari siswa yang hadir untuk menjelaskan arti dan perbedaan kedua rambu tersebut.





Materi-materi yang diberikan pada permainan tebak gambar dirasa tepat diberikan, karena dari 4 pasang rambu yang ada, hanya satu pasang rambu yang dapat dijawab dengan benar. Oleh karena itu, pada permainan ini sekaligus dijelaskan mengenai nama, arti dan perbedaan rambu-rambu yang ditampilkan peda para siswa.
Pada akhirnya, hadiah yang telah disiapkan masih tersisa karena dari empat pertanyaan , hanya satu yang bisa terjawab. Untuk mengatasi hal tersebut, diberikan permainan tambahan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada para siswa. Siswa yang mampu menjawab dengan benar akan diberi hadiah. Pertanyaan yang diberikan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat mengulas kembali materi yang telah disampaikan sebelumnya. Jadi, langkah tersebut juga berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan penyampaian materi.

Post-test dan Penutupan Materi

Pada akhir kegiatan, kuesioner yang sama diberikan kembali kepada siswa sebagai sarana post-test. Kemudian, dilakukan penutupan kegiatan di dalam kelas dan mengucapkan terima kasih atas segala partisipasi dan kerja sama dari seluruh siswa.

Apel Penutup

Apel penutup dilakukan di lapangan yang diikuti oleh seluruh peserta HW. Di dalam apel penutup tersebut taruna sekaligus ijin berpamitan dan diakhiri dengan foto bersama.

source http://kuliah-ktj.blogspot.co.id/2017/01/penyuluhan-penggunaan-helm-sni-di-smk.html